Tempat Penahanan Anak, Apa Saja Pendidikan di LPKA?

Apa saja pendidikan di LPKA? anak-anak yang di LPKA akan mendapatkan pendidikan dan binaan formal dan nonformal.

Tempat Penahanan Anak, Apa Saja Pendidikan di LPKA?
Ilustrasi remaja (Sumber: Freepik.com)

Penasihathukum.com – Seorang anak yang dijatuhkan pidana penjara oleh pengadilan akan ditempatkan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA). Apa saja pendidikan di LPKA yang akan didapatkan oleh anak?

Meskipun dijatuhi pidana penjara, anak tetap berhak untuk mendapatkan pendidikan. Pendidikan di LPKA merupakan salah satu hak yang diperoleh anak selain pembinaan, pembimbingan, pengawasan, pendampingan, pelatihan, dan hak-hak lain sesuai ketentuan perundang-undangan.

Dalam ulasan ini, Penasihathukum.com akan membahas tentang binaan yang diberikan termasuk pendidikan di LPKA.

Perlu diketahui, LPKA sendiri wajib menyelenggarakan pendidikan, pelatihan keterampilan, pembinaan, dan pemenuhan hak lain yang menjadi hak seorang anak. Program tersebut diawasi oleh Balai Pemasyarakatan (Bapas).

Oleh sebab itu, dinas pendidikan atau sekolah, orang tua, dan kepolisian atau pihak terkait diharapkan tetap mengupayakan agar anak tetap bisa mengikuti kegiatan pembelajaran, termasuk partisipasi dalam evaluasi pembelajaran, meliputi ulangan harian, ulangan semester, ujian akhir sekolah, dan ujian akhir nasional.

Gambaran pendidikan di LPKA yaitu pendidikan formal dan nonformal. Untuk pendidikan formal, LPKA mengutamakan agar anak-anak tidak ketinggalan dalam pendidikan sekolah.

Oleh karena itu LPKA kerap bekerja sama dengan dinas pendidikan setempat agar menawarkan program pendidikan setara dengan sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), hingga sekolah menengah kejuruan (SMK) dalam fasilitas LPKA.

Dengan adanya pendidikan formal tersebut, tetap memungkinkan anak-anak bisa melanjutkan pendidikan dengan lancar dan lulus serta memiliki ijazah yang diakui.

Sementara itu, untuk pendidikan nonformal, LPKA juga bisa menawarkan program pendidikan nonformal yang berfokus pada pengembangan keterampilan hidup, pelatihan kejuruan, atau pendidikan agama.

Program-program tersebut akan membekali anak-anak dengan keterampilan yang dimiliki agar bermanfaat setelah mereka kembali ke masyarakat.